Selasa, 02 Desember 2014

MAHALNYA......PILKADES......!!!!!

Pilkades.........oh....Pilkades......meninggalkan sejuta cerita
       Cerita penuh sukacita, bangga, haru bercampur jadi satu bagi calon yang memenangkan pertarungan politik, tapi justru cerita sebaliknya cerita yang sangat menyedihkan bahkan sangat menyayat hati bagi kubu calon yang kalah. Mungkin itu sepenggal dari cerita paska pilkades, karena tidak dipungkiri bahwa untuk maju menjadi kontestan pilkades para calon harus merogoh saku dalam-dalam selain untuk beaya pendaftaran yang sudah demikian besar yang harus di tanggung, walaupun sudah ada subsidi dari pemerintah kabupaten namun para kontestan harus juga menyiapkan dana untuk kampanye, dari cetak bener/spanduk sampai stiker, membntuk Tim pensuksesan sampai menyiapkan saksi-saksi pada saat pelaksanaan pemungutan suara, belum lagi ngopeni (dalam bahasa jawa), setiap hari para simpatisan yang datang ke rumah calon.
      Namun itu semua akan terbayar lunas apabila calon memenangkan pertarungan politik, tapi pertanyaanya bagaimana bagi kubu yang kalah ?.........yang pasti depresi berat, tidak adakah opsi atau formula untuk paling tidak mengurangi beban bagi para kontestan yang kalah, misalnya semua beaya Pilkades di biayai oleh Pemerintah Daerah atau mungkin di anggarkan oleh APBDES, sehingga beban biaya relatif lebih ringan.
Dengan begitu calon tidak lagi harus mengeluarkan dana yang cukup besar, selain itu dengan biaya kecil maka animo partisipasi masyarakat untuk mendaftar menjadi bakal calon akan semakin besar, karena di Kabupaten Jember sudah ditetapkan maximal lima orang yang boleh maju menjadi kandidat calon, maka akan ada tahapan seleksi awal sehingga akan didapatkan bakal calon yang benar-benar berkualitas.
      Atau jika memungkinkan Pemilihan Kepala Desa tidak usah dipilih langsung oleh masyarakat misalnya seperti penyaringan dan penjaringanya bisa dilakukan seperti penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan ujian tulis dan wawancara, semua warga desa yang memenuhi syarat bisa ikut ujian seleksi yang memperoleh nelai terbanyak maka dia akan dinobatkan menjadi orang nomor satu di Desa tersebut, selain biaya relatif lebih ringan, juga potensi konflik harisontal antar pendukung lebih sedikit dan dana besar yang biasanya digunakan untuk biaya Pilkades bisa digunakan untuk pembangunan
     
     
       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar